Cara Buat Desain Pertama untuk Diupload ke Shutterstock, Dijamin Approve!
Halo, teman-teman! Selamat datang di blog saya, Bang Ikhwan. Sebagai seorang konten kreator yang sudah berkecimpung di dunia microstock, saya sering banget dapat pertanyaan dari teman-teman pemula yang masih bingung gimana cara memulai. Banyak yang nanya, "Bang, gimana sih cara bikin desain pertama yang pasti disetujui Shutterstock? Takut ditolak mulu."
Nah, kebanyakan teman-teman pemula memulai dengan mengupload foto. Sayangnya, jalan ini seringkali berakhir dengan penolakan. Alasannya beragam, mulai dari masalah fokus yang kurang tajam, adanya noise (bintik-bintik) pada gambar, hingga masalah pencahayaan yang kurang profesional. Hal-hal teknis seperti ini memang cukup menyulitkan bagi yang belum terbiasa.
Tapi tenang aja, saya punya solusi yang menurut pengalaman saya jauh lebih ramah untuk pemula: mulailah dengan membuat ilustrasi atau desain background! Kenapa? Karena karya ilustrasi cenderung lebih mudah untuk diterima oleh reviewer Shutterstock asalkan kita memenuhi kriteria teknis dasarnya. Risiko ditolak karena hal-hal seperti noise atau fokus bisa kita minimalisir banget. Kita punya kendali penuh atas desain kita. Di artikel ini, saya akan ajak teman-teman step-by-step membuat desain pertama menggunakan aplikasi yang mudah diakses, yaitu Infinite Painter dan Sketchbook. Yuk, simak!
Kenapa sih Mulai dari Ilustrasi itu Lebih Aman?
Sebelum kita masuk ke tutorial praktiknya, ada baiknya kita pahami dulu alasannya. Seperti yang saya singgung di awal, bagi seorang microstocker pemula, mengupload file ilustrasi dalam format JPG adalah langkah yang sangat bijak.
Alasan utamanya sederhana: kita menghindari masalah teknis yang sering menjebak foto. Kamera HP atau DSLR pemula seringkali menghasilkan foto yang kurang tajam, atau grainy di kondisi cahaya rendah. Reviewer Shutterstock sangat ketat akan hal ini. Dengan ilustrasi, kita yang menjadi sutradara sepenuhnya. Kita yang tentukan tingkat ketajamannya, kebersihan gambarnya, dan komposisi warnanya. Jadi, peluang untuk approve jauh lebih besar karena kita fokus pada kreativitas dan mematuhi aturan teknis sederhana, seperti ukuran canvas dan format file.
Ini bukan berarti jualan foto itu sulit, ya. Tapi, untuk langkah pertama membangun kepercayaan diri dan memahami "rasa" karya yang disukai pasar, ilustrasi adalah pilihan yang tepat. Plus, kita bisa membuatnya hanya dengan menggunakan smartphone dan aplikasi gambar saja. Praktis banget, kan?
Aplikasi yang Kita Butuhkan: Infinite Painter dan Sketchbook
Untuk mengikuti tutorial ini, teman-teman tidak perlu laptop mahal atau software desain yang ribet. Kita akan menggunakan dua aplikasi andalan yang powerful dan gratis (dengan fitur dasar yang sudah lebih dari cukup).
Pertama, Infinite Painter. Aplikasi ini sering dibilang sebagai "Procreate-nya Android". Interface-nya user-friendly dan brushes-nya sangat lengkap dan terasa natural. Cocok banget untuk menggambar ilustrasi maupun membuat pattern yang detail.
Kedua, Autodesk Sketchbook. Aplikasi ini juga tidak kalah keren. Keunggulan Sketchbook ada di tool-guide-nya (seperti penggaris, simetri, dan perspective guide) yang sangat membantu untuk membuat desain yang rapi dan geometris, cocok untuk membuat background pattern yang sempurna.
Kedua aplikasi ini bisa teman-teman download langsung dari Play Store atau App Store. Saya sarankan untuk mencoba keduanya dan lihat mana yang lebih nyaman untuk workflow teman-teman. Untuk project pertama ini, kita bisa pilih salah satu.
Langkah Pertama: Setting Canvas yang Tepat di Aplikasi
Langkah paling dasar dan paling penting yang gak boleh dilewatkan adalah menyiapkan kanvas dengan ukuran yang benar. Shutterstock punya standar minimum untuk ukuran file, dan kita harus memenuhinya.
Nah, di aplikasi Infinite Painter atau Sketchbook, saat kita mau membuat project baru, kita akan diminta untuk memilih ukuran canvas. Jangan asal pilih! Untuk amannya, kita buat kanvas dengan ukuran besar. Saya biasa memulai dengan ukuran 3500 x 3500 pixels atau 4000 x 4000 pixels. Dengan ukuran segini, kita sudah memastikan bahwa hasil akhir nanti akan memenuhi standar resolusi tinggi Shutterstock.
Kenapa harus besar? Karena jika kita mulai dari kanvas kecil, lalu kita perkecil, kualitasnya akan terjaga. Tapi kalau kita mulai dari kanvas kecil trus kita perbesar, hasilnya akan blur dan pecah. Pastikan juga resolusi (DPI) di-set ke 300 untuk kualitas cetak yang optimal. Mengatur ini dari awal akan memudahkan kita dan memastikan karya kita tidak ditolak karena alasan resolusi yang rendah.
Ide Sederhana untuk Desain Pertama: Background Pattern
Sekarang, kita masuk ke bagian yang seru: menentukan mau bikin apa. Untuk desain pertama yang punya peluang jualan dan mudah dibuat, saya sangat merekomendasikan Background Pattern.
Pattern atau pola adalah desain yang diulang-ulang. Kenapa ini cocok? Karena prosesnya mudah, permintaan pasar nya tinggi (untuk background website, produk, wallpaper, dll), dan yang paling penting, kita hanya perlu membuat satu elemen kecil lalu menduplikasinya hingga menjadi canvas penuh. Gak perlu pusing mikir ide yang rumit-rumit.
Coba ide-ide pattern sederhana ini:
- Pola geometris: lingkaran, segitiga, garis-garis.
- Pola alam: daun, awan, bintang.
- Pola abstrak: brush strokes dengan warna-warna cerah.
Pilih satu ide yang teman-teman suka. Ingat, semakin sederhana, semakin besar kemungkinan untuk disetujui dan justru semakin laris karena mudah digunakan oleh pembeli.
Proses Kreasi: Membuat Pattern yang Menarik
Oke, anggap saja teman-teman memilih untuk membuat pattern geometris sederhana dengan bentuk lingkaran. Ini langkah-langkah umumnya:
- Buat Elemen Dasarnya: Di layer baru, gunakan tool shape (biasanya ada ikon lingkaran atau persegi) untuk menggambar sebuah lingkaran sempurna. Tekan hold untuk membuat bentuknya sempurna. Isi dengan warna solid yang cerah.
- Duplikasi dan Atur: Sekarang, duplikat layer lingkaran itu beberapa kali. Ubah-ubah ukuran dan warna setiap lingkaran duplikatnya. Coba susun dengan kreatif di satu sudut kanvas. Jangan takut untuk menumpuknya.
- Gunakan Fitur Simetri (jika ada): Di Sketchbook, ada fitur "Symmetry" yang luar biasa. Aktifkan itu, dan setiap goresan yang kita buat akan otomatis terduplikasi secara simetris. Ini cara cepat banget untuk membuat pattern yang rapi dan kompleks tanpa effort besar.
- Isi Seluruh Canvas: Setelah punya sekumpulan elemen di satu area, kita bisa group semua layer tersebut, lalu duplikat group itu dan susun hingga memenuhi seluruh canvas. Atau, banyak aplikasi yang punya fitur "Pattern Preview" atau "Fill" yang bisa mengotomatiskan proses ini.
Kuncinya adalah bermain dengan warna dan komposisi. Jangan terlalu padat, beri sedikit ruang putih (white space) agar desain tidak terlalu sumpek untuk mata.
Tips Penting Sebelum Export: Cek Lagi!
Sebelum kita mengekspor karya, ada beberapa hal kecil yang sering dilupakan tapi bisa menyebabkan penolakan.
Pertama, pastikan tidak ada layer yang tidak sengaja ke-select atau ada noda yang tersembunyi. Zoom-in dan cek seluruh sudut canvas.
Kedua, pastikan background-nya bersih. Jika teman-teman ingin background putih, pastikan benar-benar putih polos, bukan transparan. File untuk diupload harus JPG, dan JPG tidak support transparansi. Jika background-nya transparan, saat diconvert ke JPG akan jadi warna hitam atau abu-abu dan itu akan ditolak.
Ketiga, beri nama file yang deskriptif dan unik. Jangan cuma "image.jpg". Gunakan nama seperti "abstract-circle-pattern-blue-and-pink.jpg". Ini juga akan membantu pembeli menemukan karya teman-teman nantinya.
Cara Export yang Benar untuk Shutterstock
Nah, ini langkah final kita di aplikasi. Setelah yakin desainnya sudah perfect, saatnya export.
Di kedua aplikasi, carilah menu "Export", "Save As", atau "Share". Pilih format JPG atau JPEG. Untuk kualitas, selalu pilih opsi kualitas tertinggi (High Quality atau 100%). Jangan takut file-nya besar, Shutterstock justru menginginkan file yang besar dan beresolusi tinggi.
Simpan file tersebut ke gallery perangkat teman-teman. Karya pertama teman-teman sudah siap untuk berlayar!
Proses Upload dan Keyword yang Jitu
Proses upload di website Shutterstock cukup straightforward. Login ke akun teman-teman, klik "Upload", dan seret file JPG-nya.
Bagian yang paling crucial adalah pemberian judul, deskripsi, dan kata kunci (keyword). Ini penting banget! Karena bagaimana pun bagusnya desain teman-teman, jika tidak diberi kata kunci yang tepat, tidak akan pernah ditemukan oleh pembeli.
· Judul: Deskripsikan apa yang ada dalam gambar dengan jelas. Contoh: "Abstract Colorful Circle Pattern on White Background".
· Deskripsi: Ulangi judul dan tambahkan sedikit penjelasan tentang kegunaannya. Contoh: "Bright and colorful abstract pattern made of circles. Perfect for background, wallpaper, packaging, or textile design."
· Kata Kunci: Ini jantungnya. Masukkan semua kata yang relevan. Dari yang umum seperti "background”, “pattern”, “abstract”, hingga yang spesifik seperti “geometric”, “circle”, “vibrant”, “colorful”, “modern”, “design”, “wallpaper”, “texture”. Pikirkan seperti apa orang akan mencari gambar seperti milik teman-teman.
Isi kategori dengan tepat dan submit karya teman-teman. Sekarang, tinggal tunggu hasil review-nya. Doakan yang terbaik!
Selamat! Desain Pertama Sudah Terupload
Teman-teman, itulah dia panduan lengkap dari saya untuk membuat desain pertama yang memiliki peluang besar untuk di-approve oleh Shutterstock. Kuncinya adalah percaya diri dan memulai dengan hal yang sederhana. Jangan terbebani dengan harus membuat karya yang wah banget. Konsistensi adalah kunci di dunia microstock.
Saya harap tutorial ini bermanfaat dan bisa memandu teman-teman untuk mengambil langkah pertama yang tepat. Jangan lupa, proses belajar itu terus berjalan. Semakin sering kita membuat dan mengupload, semakin kita paham selera pasar dan teknik yang dibutuhkan.
Buat teman-teman yang lebih suka belajar dengan video, saya juga sudah membahas topik ini secara visual dan detail di channel YouTube saya, Bang Ikhwan Tutorial. Di sana, saya tunjukkan langsung proses membuatnya dari nol sampai upload, tanpa ada yang dikurangi. Pastikan untuk ditonton ya!
>> Tonton Video Tutorial Lengkapnya di Sini:
Jangan lupa subscribe dan nyalakan lonceng notifikasinya agar tidak ketinggalan tutorial-tutorial microstock dan desain lainnya yang pastinya akan sangat membantu perjalanan teman-teman sebagai konten kreator. Sampai jumpa di artikel berikutnya!


0 Response to "Cara Buat Desain Pertama untuk Diupload ke Shutterstock, Dijamin Approve!"
Posting Komentar